cvwt9nxhzp
Kondisi Negara Indonesia yang masih jauh dari harapan untuk bersandar hidup (walaupun dalam kehidupan yang minimal), membuat sebagian besar rakyat kita masih menggantungkan untuk mencari nafkah dan bekerja di luar negeri, memang kalau kita bisa bekerja di luar negeri akan mendatangkan pendapatan secara finansial yang sangat besar, dan dapat menjamin masa depan keluarga dan anak istri. Tetapi sayang seribu sayang jalan dan akses menuju kesana ternyata banyak sekali halangan dan perangkap-perangkap yang merugikan pencari kerja yang jelas-jelas di negaranya sendiri Indonesia sedang sangat menderita karena sempitnya lapangan kerja yang layak, tidak jarang mereka untuk modal bekerja ke luar negeri telah menjual atau menggadaikan pekarangan, rumah, sawah dan lain-lainnya, tetapi setelah uang disetor lenyaplah sudah jalan untuk bekerja diluar negeri, karena uang tersebut telah termakan tipuan jasa pengiriman tenaga kerja yang sebagian besar fiktif, bertambahlah lagi penderitaan mereka yang sudah jelas-jelas ditanah air mereka Indonesia sedang menganggur, ditambah lagi uang modal untuk bisa merubah nasib lenyap begitu saja oleh para penipu penyedia jasa tenaga kerja ke luar negeri, demikianlah gambaran sebagian besar kemuraman rakyat Indonesia yang sampai detik ini masih saja ada.
Melihat kondisi tersebut diatas, jelas sekali kalau harus segera ada campur tangan pemerintah Indonesia agar penderitaan rakyat kita tidak berkepanjangan, tetapi yang jadi pertanyaan besar adalah sudahkah pemerintah kita serius dalam menghadapi persoalan rakyat kita?, baiklah agar kita tidak terjebak lagi dalam lowongan kerja ke luar negeri yang tidak bertanggung jawab kami akan memberikan penjelasan secara detail, khususnya lowongan kerja di sektor perkebunan, khususnya di Negara Australia dan New Zealand yang akhir-akhir ini lagi ngetrend dan konon biayanya bisa mencapai sekitar empat puluh juta rupiah, apakah benar lowongan tersebut ?
Para pembaca khususnya pencari kerja diluar negeri, sebelum anda berniat untuk mendaftarkan diri alangkah bijaknya agar menyelidiki dulu kebenaran info lowonga tersebut. Cara memastikan yang paling efektif adalah melalui internet, buka aja langsung ke websitenya kedutaan atau imigrasi Negara yang menjadi tujuan, misalnya imigrasi Australia atau imigrasi New Zealand dan lain-lain, sebagai contoh klik saja website berikut : http://www.immigration.govt.nz/
cari keterangan mengenai lowongan yang ada, dan sebagai pertimbangan ternyata setelah penulis membuka website imigrasi Negara yang bersangkutan, Negara-negara seperti Australia dan New Zealand tidak pernah menawarkan secara resmi lowongan kerja pada Indonesia, ingin tahu alasan yang sebenarnya, karena untuk bekerja disektor perkebunan pada Negara-negara Australia dan New Zealand telah dibuat kebijakan oleh pemerintah mereka mengenai Negara-negara mana saja yang boleh bekerja lewat jalur resmi di sektor perkebunan, dan setelah kami lihat daftar negaranya Indonesia tidak termasuk dalam daftar alias untuk sektor perkebunan Negara Indonesia tidak masuk prioritas untuk mengisi lowongan disektor tersebut, dan jika ada tenaga kerja Indonesia yang saat ini dapat bekerja disektor perkebunan dinegara-negara Australia dan New Zealand yakinlah mereka masuk kenegara tersebut dengan cara illegal atau tidak resmi, kebanyakan adalah pelarian dari kapal-kapal ikan yang kebetulan singgah dinegara tersebut, dan sebagian lagi masuk dengan menggunakan visa kunjungan wisata, yang jika visa kunjungan wisatanya telah habis keberadaan mereka di luar negeri menjadi illegal dan akan menjadi buronan imigrasi negara setempat .
Jika ada perusahaan pengerah tenaga kerja khususnya lowongan di sektor perkebunan di Negara New Zealand dan Australia mereka mengatakan itu job resmi, jangan dipercaya!!!, kalau ingin lebih yakin kunjungi dan galilah keterangan resmi di website imigrasi Negara Australia dan New Zealand.
Kalaupun mereka akan memberangkatkan pasti dengan menggunakan visa kunjungan wisata, yang perlu diwaspadai dalam hal ini adalah jika kita telah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk mendaftar, sedangkan tidak semua pengajuan visa kunjungan wisata akan dikabulkan, untuk negara seperti Australia dan New Zealand butuh waktu satu minggu dalam proses pengajuan visa kunjungan wisata, nah jika ternyata visa kita ditolak hilanglang uang yang telah kita setor, karena ada persyaratan uang pengajuan visa tidak akan kembali jika visa ternyata ditolak, dan jika ternyata permohonan visa kita dikabulkan akan timbul permasalahan jika kita sudah sampai di bandara negara tujuan, kita akan diinterogasi oleh petugas immigrasi bandara, yang jika jawaban kita sangat bertentangan dan mencurigakan otomatis detik itu juga langsung dideportasi ke negara Indonesia kembali, sebuah pilihan yang sama-sama pahit tentunya.
Maka dari itu jika ada pembaca yang ditawari lowongan pekerjaan disektor perkebunan negara New Zealand dan Australia jangan dipercaya, karena sampai detik ini negara yang bersangkutan tidak ada kebijakan untuk mengambil tenaga kerja dari Indonesia khususnya di sektor perkebunan, sayang sekali bukan, kita bangsa Indonesia yang mempunyai jumlah tenaga kerja yang sangat besar tapi di negara sendiri belum semuanya tertampung dengan layak, tapi kita tidak dilirik sedikitpun oleh kedua negara Australia dan New Zealand untuk diizinkan bekerja disektor perkebunan mereka, sungguh suatu ironi, dan tentunya kami berharap pada pemerintah Indonesia agar dapat melobi pemerintah Australia dan New Zealand agar merubah kebijakan memasukan Indonesia sebagai pemasok tenaga kerja di sektor perkebunan dan peternakan dinegara mereka, tolong manfaatkanlah kunjungan kerja pejabat-pejabat dan anggauta DPR ke luar negeri dengan dana dari rakyat tentunya, untuk sesuatu yang lebih condong pada kepentingan rakyat, (dan mohon maaf menurut issue diberbagai media) tidak menghabiskan waktu untuk berwisata dan shoping dipusat perbelanjaan(mudah-mudahan issue tersebut tidak benar), sehingga martabat bangsa Indonesia khususnya tenaga kerja kita di luar negeri menjadi terangkat.
Semoga Bermanfaat
Mohon Masukan dan kritiknya